Sabtu, 25 Juni 2016

hakikat belajar pada anak usia dini bagian 2



Belajar merupakan upaya untuk menguasai sesuatu yang baru serta perubahan prilaku dari individu yang relative permanen karena suatu pengalaman, bukan karena kematangan biologis semata.
Dari pengertian diatas, berarti konsep belajar pada anak usia dini ada dua hal yang terpenting, yaitu :
  1. Mengalami
Belajar adalah suatu atau serangkaian aktivitas yang dialami seseorang melalui interaksinya dengan lingkungan interaksi tersebut mungkin berawal dari factor yang berasal dalam atau dari luar diri sendiri. Dengan terjadinya interaksi dengan lingkungan, akan menyebabkan munculnya proses penghayatan dalam diri individu ersebut, akan memungkinkan terjadinya perubahan pada yang bersangkutan.
  1. Perubahan
Proses yang dialami seseorang baru dikatakan mempunyai makna belajar, badan menghasilkan perubahan dalam diri yang bersangkutan, esensi dari perubahan ialah adanya yang baru. Dia mungkin bahagia dapat menyesuaikan diri dengan lebih baik, dapat menjaga kesehatan dengan lebih baik atau dapat menulis dan berbicara dengan efektif.
Makna perubahan disini berarti arah yang sejatinya dari peristiwa belajar. Seseorang belajar karena menghendaki perubahan. Kalau diri tidak ingin beubah, maka tidak perlulah belajar, begitu juga sebalikya, kalau merubah diri ke yang lebih baik maka belajarlah.
Perubahan yang dimaksud adalah :
  • Dari tidak tahu menjadi tahu (perubahan pengetahuan)
  • Dari tidak bisa menjadi bisa (perubahan cara berfikir)
  • Dari tidak mau menjadi mau (perubahan prilaku)
  • Dari tidak biasa menjadi terbiasa (perubahan prilaku)
Empat arti perubahan ini merupakan fenomena tingkah laku individu yang saling mempengaruhi  dengan kesadarannya, apa yang ia tahu, bisa, mau dan terbiasa merupakan isi pokok tingkah laku individu secara terkendali dan menjadi penentu bagi arah, aspek dinamik, dan capaian dari tingkah laku itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar